Sabtu, 08 Mei 2010

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib di panggil Abul Husein dan Abu Turab oleh Rasulullah. Nama Abu Thalib sendiri adalah Abdul Manaf bin Abdul Muthalib.
Sedangkan ibunya adalah Fathimah binti Asad bin Hasyim. Dia adalah seorang wanita Bani Hasyim yang melahirkan seorang Bani Hasyim. Beliau ikut Hijrah.
Ibnu Abbas, Anas dan Zaid bin Arqam menyatakan Ali Adalah orang yang pertama kali masuk Islam.



Abu Ya’la meriwayatkan, Rasulullah diangkat menjadi Rasul pada hari senin, sedangkan Ali masuk Islam pada hari selasa.
Beliau masuk Islam ketika umur 10 tahun, ada juga yang mengatakan Sembilan, delapan bahkan ada yang menyatakan lebih muda dari itu.
Ibnu Sa’ad berkata: Ali dibaiat sebagai Khalifah sehari setelah Utsman terbunuh di Madinah. Semua sahabat membaiatnya sebagai Khalifah. Disebutkan bahwa Thalhah dan Zubair membaiatnya dengan sangat terpaksa dan bukan dengan sukarela.
Kemudian keduanya keluar pergi menuju Mekkah yang juga disertai Aisyah. Mereka pergi ke Basyrah untuk menuntut mati pembunuhan Utsman. Kabar ini sampai ditelinga Ali, dia kemudian pergi menuju Irak dan berhasil menemui Thalhah, Zubair dan Aisyah serta orang-orang yang menyertai mereka.
Peristiwa ini dalam sejarah dikenal dengan Perang Jamal. Peristiwa ini terjadi pada tahun 36 H. pada perang itu Zubair dan Thalhah dan beberapa orang lain terbunuh. Yang terbunuh pada perang itu berjumlah sekitar tiga belas ribu orang. Ali sendiri berada di Bashrah selama lima belas hari, kemudian kembali ke Kuffah.
Setelah itu muncul pemberontakan yang dilakukan oleh Muawiyah di Syam. Setelah berita itu sampai kepada Ali maka dia meluncur menyambut para pemberontak dan mereka bertemu di Shiffin pada bulan Shafar tahun 37 H. perang antara dua pasukan berlangsung selama beberapa hari.
Kemudian orang-orang yang datang dari syam mengangkat al-Quran dan mereka mengajak semua pihak untuk berhukum dengan apa yang ada didalam Al-Quran (Berdamai). Ini adalah tipu muslihat yang dilakukan oleh Amr bin al-Ash. Orang-orang yang sedang bertempur akhirnya segan untuk melanjutkan perang dan mereka menyerukan untuk segera melakukan perdamaian dan perundingan untuk menyelesaikan masalah ini.
Ali mengutus Abu Musa sebagai juru runding, sedangkan Mu’awiyah mengutus Amr bin Ash sebagai juru runding dari pihaknya. Mereka menulis surat kesepakatan agar mereka bisa bertemu di Adzuah (satu desa di Syam) di penghujung tahun sehingga mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana masalahnya.
Ucapan-Ucapan Ali
Ali berkata, “Kemantapan hati adalah satu prasangka bukur” (Diriwayatkan oleh Abu Syaikh dan Ibnu Hibban)
Beliau Juga berkata, “Kerabat dekat adalah yang didekatkan oleh rasa cinta walaupun nasabnya jauh, sedangkan orang jauh adalah yang dijauhkan oleh permusuhan meskipun dekat nasabnya. Tidak ada satupun yang lebih dekat daripada tangan kepada jasad. Sesungguhnya jika tangan rusak, maka dia akan dipotong dan jika dia dipotong maka akan terputus. “ (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim)
Ambilah lima nasehat dariku: Janganlah sekali-kali seseorang takut kecuali atas dosa-dosanya. Janganlah menggantungkan harapan kecuali kepada Tuhannya. Janganlah orang yang tidak berilmu merasa malu untuk belajar. Janganlah seseorang yang tidak mengerti sesuatu merasa malu untuk mengatakan ‘Allah A’lam’ saat dia tidajk bisa menjawab satu masalah. Sesungguhnya kedudukan sabar bagi iman laksana kedudukan kepala pada jasad. Jika kesabaran hilang, maka akan lenyap pula keimanan, dan jika kepala hilang maka tidak aka nada artinya jasad (Diriwayatkan Oleh sa’id bin mansyur dalam sunanny)
Dia berkata, “ Seorang fakih yang benar adalah fakih yang tidak membuat seseorang putus asa terhadap rahmat Allah, tidak Allah, tidak memberikan rasa aman dari siksa Allah, dan jangan yang lainnya. Sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam sebuah Ibadah yang tidak didasari dengan Ilmu, dan tidaklah berarti sebuah ilmu yang tidak dibarengi dengan pemahaman, dan bacaan tidak akan berguna tanpa ada perenungan . “ (Diriwayatkan oleh Ibnu adh-Dharis dalam kitab Fadhail Al-Quran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar